BAB II
PEMBAHASAN
A.
Konsep
Medik Dari Abses Renal
A.I.
Pengertian
Abses Renal
Abses adalah suatu penimbunan nanah,
biasanya terjadi akibat suatu infeksi bakteri.Jika bakteri menyusup ke dalam
jaringan yang sehat, maka akan terjadi infeksi.Sebagian sel mati dan hancur,
meninggalkan rongga yang berisi jaringan dan sel-sel yang terinfeksi. Sel-sel
darah putih yang merupakan pertahanan tubuh dalam melawan infeksi, bergerak ke
dalam rongga tersebut dan setelah menelan bakteri, sel darah putih akan mati. Sel
darah putih yang mati inilah yang membentuk nanah, yang mengisi rongga
tersebut.
Abses Ginjal yaitu peradangan ginjal
akibat infeksi.Ditandai dengan pembentukan sejumlah bercak kecil bernanah atau
abses yang lebih besar yang disebabkan oleh infeksi yang menjalar ke jaringan
ginjal melalui aliran darah.
Penyakit Abses ginjal bisa
disebabkan oleh bakteri yang berasal dari suatuinfeksi yang terbawa ke ginjal
melalui aliran darah atau akibat suatu infeksisaluran kemih yang terbawa ke
ginjal dan menyebar ke dalam jaringan ginjal.
Abses ginjal adalah penyakit
yang sangat tidak biasa, tetapi umumnya
terjadi sebagai akibat dar i masalah umum seperti radang
ginjal, penyakit batu dan refluks vesicoureteral. Kadang-kadang, abses
ginjal dapat berkembang dari sumber infeksi di setiap area tubuh. Abses
kulit multiple dan penyalah gunaan obat intravena juga dapat
menjadi sumber abses ginjal. Infeksi saluran kemih yang rumit
terkait dengan batu, kehamilan, kandung kemih neurogenik dan diabetes
mellitus juga menempatkan seseorang pada risiko untuk abses ginjal.
A.II. Etiologi Abses Renal
Suatu infeksi bakteri bisa
menyebabkan abses melalui beberapa cara, yaitu sebagai berikut :
·
bakteri masuk ke bawah kulit akibat luka yang berasal dari
tusukan jarum yang tidak steril
·
bakteri menyebar dari suatu infeksi di bagian tubuh yang
lain
·
bakteri yang dalam keadaan normal hidup di dalam tubuh
manusia dan tidak menimbulkan gangguan, kadang bisa menyebabkan terbentuknya
abses.
Peluang terbentuknya suatu abses
akan meningkat jika:
·
terdapat kotoran atau benda asing di daerah tempat
terjadinya infeksi
·
daerah yang terinfeksi mendapatkan aliran darah yang kurang
terdapat gangguan sistem kekebalan.
A.III. Tanda dan Gejala Abses Renal
Adapun
berbagai tanda dan gejala dari abses renal adalah sebagai berikut :
1. Demam, menggigil.
2. Nyeri di punggung sebelah
bawah
3. Nyeri tekan
4. Nyeri perut
5. Nyeri ketika berkemih
6. Air kemih mengandung darah
(kadang-kadang).
A.IV. Patofisiologi dan Patogenesis Abses Renal
Abses ginjal hasil dari penyebaran
hematogen kortikal bakteri dari fokus extrarenal utama infeksi.Staphylococcus
aureus adalah agen etiologi dalam 90% kasus abses kortikal.Sebaliknya, abses
corticomedullary ginjal berkembang sebagai infeksi menaik oleh organisme yang
telah diisolasi dari urin.Keterlibatan parenkim ginjal yang parah dalam
kombinasi dengan abses corticomedullary lebih mungkin untuk memperluas pada
kapsul ginjal dan berlubang, sehingga membentuk abses perinephric. Ginjal
corticomedullary infeksi termasuk proses infeksi bawah akut dan kronis ginjal.
A.I.
Pemeriksaan
Diagnostik Abses Renal
-
Rontgen
-
USG
-
CT scan
-
MRI
A.II. Pemeriksaan Laboratorium Abses Renal
-
Pemeriksaan urine, apakah ada
kandungan darah pada urine
A.III. Penatalaksanaan Abses Renal
·
Untuk meringankan nyeri dan mempercepat penyembuhan, suatu
abses bisa ditusuk dan dikeluarkan isinya.
·
Antibiotik bisa diberikan setelah suatu abses mengering dan
hal ini dilakukan untuk mencegah kekambuhan. Antibiotik juga diberikan jika
abses menyebarkan infeksi ke bagian tubuh lainnya.
·
Abses diinsisi, didrainase dan di test kultur
·
Pemilihan obat antimicrobial yang tepat berdasarkan hasil
test kultur
A.
Konsep Keperawatan
DariAbses Renal
B.I.
Pengkajian
v
Identitas
Adapun
konsep pengkajian identitas pada pasien penderita abses renal adalah sebagai
berikut :
·
Pasien
Nama : -
Tempat/Tanggal Lahir : -
Status Perkawinan : -
Pendidikan :
SD/SMP/SMA/PT
Pekerjaan : -
Suku/Bangsa : -
Tanggal Masuk
RS : -
No. RM : -
Ruang : -
Diagnosa
Medis :
Abses Renal
·
Keluarga/Penanggung jawab
Nama : -
Hubungan : Suami/istri
Umur : 55 Tahun
Pendidikan : SD/SMP/SMA/PT
Pekerjaan : -
Alamat : -
v
Riwayat kesehatan
·
Kesehatan pasien
1.
Keluhan Utama : Adapun keluhan utama yang biasa
disampaikan oleh pasien penderita abses renal adalah klien
mengeluh nyeri pada punggung sebelah bawah. Nyeri seperti ditekan dan menjalar
ke abdomen bagian bawah
2.
Keluhan tambahan : Adapun keluhan tambahan yang
dapat
dialami oleh klien penderita abses
renal adalah demam,
menggigil, nyeri ketika berkemih.
3.
Alasan utama masuk RS : Pasien mengatakan nyeri yang semakin
sakit
v
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik
Tanda-tanda vital :
TD :140/100 mmHg
ND
: 84 x/menit
RR : 28 x/menit
S. Axila : 36,7° C
B.II. Analisis Data
NO
|
Data Fokus
|
Masalah
|
1.
|
DS:
-
Klien mengatakan nyeri pada punggung bagian bahwa
-
Klien mengatakan nyeri menjalar ke area abdomen bagian
bawah
-
Klien mengatakan nyeri seperti ditusuk-tusuk
-
Klien mengatakan nyeri sering timbul pada
malam dan pagi hari saat bangun tidur
-
Klien mengatakan nyeri bertambah saat bergerak
-
Klien mengatakan nyeri hilang timbul
DO:
-
Ekspresi wajah meringis
-
Skala nyeri 5 (0-10) nyeri sedang
-
Klien tampak mengalami perubahan selera makan
-
Klien tampak mengalami perubahan tekanan darah
-
Klien tampak mengalami perubahan frekuensi jantung
|
Nyeri
|
2.
|
DS: -
DO:
-
Klien mengalami suhu tubuh diatas rentang normal serangan
atau konvulsi (kejang)
-
Klien mengalami pertambahan RR/Respiration Rate
-
Klien mengalami Takikardi
-
Kulit klien teraba panas/ hangat
|
Hipertermia
|
3.
|
DS :
-
Klien mengatakan mengalami kejang perut
-
Klien mengatakan merasakan tiba-tiba perut penuh setelah
makan
DO:
-
Klien tampak muntah
-
Klien mengatakan anoreksia (kurang nafsu makan)
-
Konjungtiva klien tampak pucat
-
Denyut nadi pasien lemah
|
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
|
4.
|
DS :
-
Klien mengatakan tidak tahu-menahu tentang penyakit yang dialaminya
DO :
-
Klien tampak tidak akurat dalam mengikuti instruksi
-
Klien tampak bingung pada waktu dilakukan pemeriksaan
-
Klien sering melakukan perilaku yang tidak sesuai selama
proses pemeriksaan
|
Defisiensi
Pengetahuan
|
B.III. Diagnosa Keperawatan
Adapun
diagnose keperawatan yang sering ada pada klien penderita abses renal adalah
sebagai berikut :
1. Nyeri Akut
Domain 12 : kenyamanan
Kelas 1 : kenyamanan fisik
Definisi :
pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan
yang muncul akibat
kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau di gambarkan dalam hal
kesrusakan sedemikian rupa (international association for the study of pain).
Awitan yang tiba -tiba atau lambat dengan intesitas dari ringan hingga berat,
terjadi secara konstan atau berulang tanpa akhir yang dapat di antisipasi atau
di prediksi dan berlangsung ,< 6 bulan.
Batasan karakteristik :
-
Perubahan selera makan
-
Perubahan tekanan darah
-
Perubahan frekuensi jantung
-
Perubahan frekuensi pernapasan laporan isyarat
-
Mengepresikan perilaku (mis, gelisah, merengek, menangis,
waspada, iritabilitas mendesah)
-
Masker wajah (mis mata kurang bercahaya, tampak kacau,
gerakan mata berpencar atau tetap pada satu fokus, meringis
-
Indikasi nyeri yang dapat diamati
-
Melaporkan nyeri secara verbal
Faktoryangberhubungan: Agen cedera biologis
2. Hipetermia
Domain 11 : keamanan/
perlindungan
Kelas 6 :
termoregulasi
Definisi :
peningkatan suhu tubuh diatas kisaran normal
Batasan karakteristik :
-
Kulit kemerahan
-
Peningkatan suhu tubuh di atas kisaran normal
-
Kulit terasa hangat
Faktor yang berhubungan :
-
Anestesia
-
Penurunan perspirasi
-
Dehidrasi
-
Pemajanan lingkungan yang panas
-
Penyakit
-
Pemakaian pakaian yang tidak sesuai dengan suhu lingkungan
-
Peningkatan laju metabolism
-
Medikasi
-
Trauma
-
Aktivitas berlebihan
3. Ketidak seimbangan nutrisi kurang
dari kebutuhan
Domain 2 : nutrisi
Kelas 1 : makan
Batasan karakteristik :
-
Kram abdomen
-
Nyeri abdomen
-
Berat badan 20% atau lebih di bawa berat badan ideal
-
Kurang makan
-
Kurang informasi
-
Penurunan berat badan dengan asupan makanan adekuat
-
Membran mukosa pucat
-
Tonus otot menurun
Faktor yang berhubungan :
-
Faktor biologis
-
Faktor ekonomi
-
Ketidak mampuan untuk mengabsorpsi nutrient
-
Ketidak mampuan untuk mencerna makanan
-
Ketidak mampuan untuk mencerna makanan
-
Ketidak mampuan menelan makanan
-
Faktor psikologis
4. Defisiensi pengetahuan
Domain 5 :
persepsi/kognisi
Kelas 4 :
kognisi
Definisi : ketiadaan
atau defisiensi informasi kognitif yang berkaitan
dengan topik tertentu
5. Batasan karakteristik :
-
Perilaku hiperbola
-
Ketidakakuratan mengikuti perintah
-
Ketidakakuratan melakukan tes
-
Pengungkapan masalah
Faktor yang berhubungan :
-
Keterbatasan kognitif
-
Salah interpretasi informasi
-
Kurang pajanan
-
Kurang minat dalam belajar
-
Kurang dapat mengingat
-
Tidak familier dengan sumber informasi
B.IV. Intervensi dan Evaluasi
Diagnosa Keperawatan
|
NOC
(Nursing Outcome Clasification)
|
NIC
(Nursing Intervention
Clasification)
|
Nyeri
akut
berhubungan
dengan:
Agen
injuri (biologi, kimia, fisik, psikologis), kerusakan jaringan
DS:
-
Klien mengatakan nyeri pada punggung bagian bahwa
-
Klien mengatakan nyeri menjalar ke area abdomen bagian
bawah
-
Klien mengatakan nyeri seperti ditusuk-tusuk
-
Klien mengatakan nyeri sering timbul pada
malam dan pagi hari saat bangun tidur
-
Klien mengatakan nyeri bertambah saat bergerak
-
Klien mengatakan nyeri hilang timbul
DO:
-
Ekspresi wajah meringis
-
Skala nyeri 5 (0-10) nyeri sedang
-
Klien tampak mengalami perubahan selera makan
-
Klien tampak mengalami perubahan tekanan darah
-
Klien tampak mengalami perubahan frekuensi jantung
|
Setelah
dilakukan tindakan keperawatan selama …x/23 jam Pasien tidak mengalami nyeri,
dengan kriteria hasil:
-
Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu
menggunakan tehnik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, mencari bantuan
-
Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan
manajemen nyeri
-
Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi dan
tanda nyeri)
-
Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang
-
Tanda vital dalam rentang normal
-
Tidak mengalami gangguan tidur
|
-
Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk
lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi
-
Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
-
Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan
dukungan
-
Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti
suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan
-
Kurangi faktor presipitasi nyeri
-
Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi
-
Ajarkan tentang teknik non farmakologi: napas dala,
relaksasi, distraksi, kompres hangat/ dingin
-
Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri: ……...
-
Tingkatkan istirahat
-
Berikan informasi tentang nyeri seperti penyebab nyeri,
berapa lama nyeri akan berkurang dan antisipasi ketidaknyamanan dari prosedur
Monitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian analgesik
pertama kali
|
Hipertermia
berhubungan
denganpenyakit/ trauma,peningkatan metabolisme, aktivitas yang
berlebihdehidrasi
DS: -
DO:
-
Klien mengalami suhu tubuh diatas rentang normal serangan
atau konvulsi (kejang)
-
Klien mengalami pertambahan RR/Respiration Rate
-
Klien mengalami Takikardi
-
Kulit klien teraba panas/ hangat
|
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama…x/24
jam pasien menunjukkan :
-
Suhu tubuh dalam batas normal dengan kreiteria hasil:Suhu
36 – 37°C
-
Nadi dan RR (Respiration Rate) dalam rentang normal
|
-
Monitor suhu sesering mungkin
-
Monitor warna dan suhu kulit
-
Monitor tekanan darah, nadi dan RR
-
Monitor penurunan tingkat kesadaran
-
Monitor WBC, Hb, dan Hct
-
Monitor intake dan output
-
Berikan anti piretik:
-
Selimuti pasien
-
Berikan cairan intravena
-
Kompres pasien padalipat paha dan aksila
-
Tingkatkan sirkulasi udara
-
Tingkatkan intake cairan dan nutrisi
-
Monitor TD, nadi, suhu, dan RR
-
Catat adanya fluktuasi tekanan darah
Monitor hidrasi seperti turgor
kulit, kelembaban membran mukosa
|
Ketidakseimbangan
nutrisi kurangdari kebutuhan tubuh
Berhubungan
dengan :
Ketidakmampuan
untuk memasukkan atau mencerna nutrisi oleh karena faktor biologis,
psikologis atau ekonomi.
DS :
-
Klien mengatakan mengalami kejang perut
-
Klien mengatakan merasakan tiba-tiba perut penuh setelah
makan
DO:
-
Klien tampak muntah
-
Klien mengatakan anoreksia (kurang nafsu makan)
-
Konjungtiva klien tampak pucat
Denyut
nadi pasien lemah
|
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama…
x/24 jam nutrisi kurang teratasi dengan indicator:Albumin serum
Pre
albumin serum
Hematokrit
Hemoglobin
Total
iron binding capacity
Jumlah limfosit
|
-
Kaji adanya alergi makanan
-
Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori
dan nutrisi yang dibutuhkan pasien
-
Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk
mencegah konstipasi
-
Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan makanan harian
-
Monitor adanya penurunan BB dan gula darah
-
Monitor lingkungan selama makan
-
Jadwalkan pengobatan dan tindakan tidak selama jam
makan
-
Monitor turgor kulit
-
Monitor kekeringan, rambut kusam, total protein, Hb
-
Monitor mual dan muntah
-
Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan jaringan
konjungtiva
-
Monitor intake nuntrisi
-
Informasikan pada klien dan keluarga tentang manfaat
nutrisi
-
Kolaborasi dengan dokter tentang kebutuhan suplemen
makanan seperti NGT/ TPN sehingga intake cairan yang adekuat dapat
dipertahankan
-
Atur posisi semi fowler atau fowler tinggi selama makan
|
Kurang
Pengetahuan
Berhubungan
dengan : keterbatasan kognitif, interpretasi terhadap informasi yang salah,
kurangnya keinginan untuk mencari informasi, tidak mengetahui sumber-sumber
informasi.
DS :
-
Klien mengatakan tidak tahu-menahu tentang penyakit yang dialaminya
DO :
-
Klien tampak tidak akurat dalam mengikuti instruksi
-
Klien tampak bingung pada waktu dilakukan pemeriksaan
-
Klien sering melakukan perilaku yang tidak sesuai selama
proses pemeriksaan
|
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ….
x/24 jam pasien menunjukkan pengetahuan tentang proses penyakit dengan
kriteria hasil:
-
Pasien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang penyakit,
kondisi, prognosis dan program pengobata
-
Pasien dan keluarga mampu melaksanakan prosedur yang
dijelaskan secara benar
-
Pasien dan keluarga mampu menjelaskan kembali apa yang
dijelaskan perawat/tim kesehatan lainnya
|
-
Kaji tingkat pengetahuan pasien dan keluarga
-
Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan bagaimana hal ini
berhubungan dengan anatomi dan fisiologi, dengan cara yang tepat.
-
Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul pada
penyakit, dengan cara yang tepat
-
Gambarkan proses penyakit, dengan cara yang tepat
-
Identifikasi kemungkinan penyebab, dengan cara yang tepat
-
Sediakan informasi pada pasien tentang kondisi, dengan
cara yang tepat
-
Sediakan bagi keluarga informasi tentang kemajuan pasien
dengancara yang tepat
-
Diskusikan pilihan terapi atau penanganan
-
Dukung pasien untuk mengeksplorasi atau mendapatkan second
opinion dengan cara yang tepat atau diindikasikan
-
Eksplorasi kemungkinan sumber atau dukungan, dengan cara
yang tepat
|
BAB III
KESIMPULAN
DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas, Tim Penulis
dapat menarik beberapa kesimpulan bahwa :
1. Abses Renal
merupakan suatu penyakit autoimun kronis dengan gejala nyeri, kekakuan,
gangguan pergerakan, erosi sendi dan berbagai gejala inflamasi lainnya
2. Suatu infeksi bakteri bisa
menyebabkan abses melalui beberapa cara
3. Adapun
berbagai tanda dan gejala dari abses renal adalah demam, menggigil, nyeri di punggung
sebelah bawah, nyeri tekan, nyeri perut, nyeri ketika berkemih, air kemih
mengandung darah (kadang-kadang)
4. Pemeriksaan
diagnostik pada klien penderita abses renal dapat dilakukan melalui :rontgen, USG, CT scan, dan MRI.
Sedangkan Pemeriksaan laboratoriumnya dapat dilakukan dengan
pemeriksaan urine untuk mendeteksi apakah ada kandungan darah pada urine
5. Asuhan keperawatan yang dilakukan
pada klien penderita abses renal dilakukan mulai dari pengakajian, analisis
data, diagnosa keperawatan, serta intervensi dan evaluasi
B. Saran
Melalui
kesimpulan diatas, adapun saran yang diajukkan oleh Tim Penulis adalah :
1. Mahasiswa
dapat menginterpretasikan dengan baik dalam melakukan tindakan keperawatan
dalam praktik, khususnya pada pasien yang mengalami gangguan Abses Renal
terimakasih banyak infonya, sangat menarik sekali dan bermanfaat
BalasHapushttp://landongobatherbal.com/obat-herbal-infeksi-ginjal/
wah, ini nih materi yang saya cari-cari alhamdulilah sangat bermanfaat sekali gan
BalasHapushttp://obatnyapenyakit.com/obat-alami-penyakit-abses-ginjal/