Halaman

Sabtu, 04 Januari 2014

ASKEP ABSES RENAL

BAB II
PEMBAHASAN
A.    Konsep Medik Dari Abses Renal
                        A.I.      Pengertian Abses Renal
Abses adalah suatu penimbunan nanah, biasanya terjadi akibat suatu infeksi bakteri.Jika bakteri menyusup ke dalam jaringan yang sehat, maka akan terjadi infeksi.Sebagian sel mati dan hancur, meninggalkan rongga yang berisi jaringan dan sel-sel yang terinfeksi. Sel-sel darah putih yang merupakan pertahanan tubuh dalam melawan infeksi, bergerak ke dalam rongga tersebut dan setelah menelan bakteri, sel darah putih akan mati. Sel darah putih yang mati inilah yang membentuk nanah, yang mengisi rongga tersebut.
Abses Ginjal yaitu peradangan ginjal akibat infeksi.Ditandai dengan pembentukan sejumlah bercak kecil bernanah atau abses yang lebih besar yang disebabkan oleh infeksi yang menjalar ke jaringan ginjal melalui aliran darah.
Penyakit Abses ginjal bisa disebabkan oleh bakteri yang berasal dari suatuinfeksi yang terbawa ke ginjal melalui aliran darah atau akibat suatu infeksisaluran kemih yang terbawa ke ginjal dan menyebar ke dalam jaringan ginjal.
Abses ginjal adalah  penyakit  yang  sangat  tidak  biasa,  tetapi  umumnya terjadi  sebagai akibat dar i masalah umum seperti  radang  ginjal, penyakit batu dan refluks vesicoureteral. Kadang-kadang, abses ginjal dapat berkembang dari sumber  infeksi di setiap area tubuh. Abses kulit multiple dan  penyalah gunaan obat  intravena  juga dapat menjadi sumber abses ginjal. Infeksi  saluran  kemih yang  rumit terkait dengan batu, kehamilan, kandung  kemih neurogenik dan diabetes  mellitus juga menempatkan seseorang  pada risiko untuk abses ginjal.
                      A.II.    Etiologi Abses Renal
Suatu infeksi bakteri bisa menyebabkan abses melalui beberapa cara, yaitu sebagai berikut :
·           bakteri masuk ke bawah kulit akibat luka yang berasal dari tusukan jarum yang tidak steril
·           bakteri menyebar dari suatu infeksi di bagian tubuh yang lain
·           bakteri yang dalam keadaan normal hidup di dalam tubuh manusia dan tidak menimbulkan gangguan, kadang bisa menyebabkan terbentuknya abses.

   Peluang terbentuknya suatu abses akan meningkat jika:
·           terdapat kotoran atau benda asing di daerah tempat terjadinya infeksi
·           daerah yang terinfeksi mendapatkan aliran darah yang kurang
terdapat gangguan sistem kekebalan.
                     A.III.   Tanda dan Gejala Abses Renal
Adapun berbagai tanda dan gejala dari abses renal adalah sebagai berikut :
1.      Demam, menggigil.
2.       Nyeri di punggung sebelah bawah
3.      Nyeri tekan
4.      Nyeri perut
5.      Nyeri ketika berkemih
6.      Air kemih mengandung darah (kadang-kadang).
                     A.IV.   Patofisiologi dan Patogenesis Abses Renal
Abses ginjal hasil dari penyebaran hematogen kortikal bakteri dari fokus extrarenal utama infeksi.Staphylococcus aureus adalah agen etiologi dalam 90% kasus abses kortikal.Sebaliknya, abses corticomedullary ginjal berkembang sebagai infeksi menaik oleh organisme yang telah diisolasi dari urin.Keterlibatan parenkim ginjal yang parah dalam kombinasi dengan abses corticomedullary lebih mungkin untuk memperluas pada kapsul ginjal dan berlubang, sehingga membentuk abses perinephric. Ginjal corticomedullary infeksi termasuk proses infeksi bawah akut dan kronis ginjal.





                        A.I.      Pemeriksaan Diagnostik Abses Renal
-          Rontgen
-          USG
-          CT scan
-          MRI
                      A.II.    Pemeriksaan Laboratorium Abses Renal
-          Pemeriksaan urine, apakah ada kandungan darah pada urine
                     A.III.   Penatalaksanaan Abses Renal
·         Untuk meringankan nyeri dan mempercepat penyembuhan, suatu abses bisa ditusuk dan dikeluarkan isinya.
·         Antibiotik bisa diberikan setelah suatu abses mengering dan hal ini dilakukan untuk mencegah kekambuhan. Antibiotik juga diberikan jika abses menyebarkan infeksi ke bagian tubuh lainnya.
·         Abses diinsisi, didrainase dan di test kultur
·         Pemilihan obat antimicrobial yang tepat berdasarkan hasil test kultur
A.    Konsep Keperawatan DariAbses Renal
                        B.I.      Pengkajian
v  Identitas
Adapun konsep pengkajian identitas pada pasien penderita abses renal adalah sebagai berikut :
·         Pasien
Nama                              : -
Tempat/Tanggal Lahir    : -
Status Perkawinan         : -
Pendidikan                     : SD/SMP/SMA/PT
Pekerjaan                        : - 
Suku/Bangsa                  : -
Tanggal Masuk RS         : -
No. RM                          : -
Ruang                             : -
Diagnosa Medis             : Abses Renal
·         Keluarga/Penanggung jawab
Nama                              : -
Hubungan                      : Suami/istri
Umur                              : 55 Tahun
Pendidikan                     : SD/SMP/SMA/PT
Pekerjaan                        : -
Alamat                           : -
v  Riwayat kesehatan
·         Kesehatan pasien
1.      Keluhan Utama                    : Adapun keluhan utama yang biasa
disampaikan oleh pasien penderita abses renal adalah klien mengeluh nyeri pada punggung sebelah bawah. Nyeri seperti ditekan dan menjalar ke abdomen bagian bawah
2.      Keluhan tambahan               : Adapun keluhan tambahan yang dapat
dialami oleh klien penderita abses renal adalah demam, menggigil, nyeri ketika berkemih.
3.      Alasan utama masuk RS      : Pasien mengatakan nyeri yang semakin
                                                                                    sakit
v  Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik
Tanda-tanda vital :
TD                   :140/100 mmHg
ND                  : 84 x/menit
RR                   : 28 x/menit
S. Axila           : 36,7° C
                       B.II.    Analisis Data
NO
Data Fokus
Masalah
1.
DS:
-          Klien mengatakan nyeri pada punggung bagian bahwa
-          Klien mengatakan nyeri menjalar ke area abdomen bagian bawah
-          Klien mengatakan nyeri seperti ditusuk-tusuk
-          Klien mengatakan nyeri sering timbul pada malam dan pagi hari saat bangun tidur
-          Klien mengatakan nyeri bertambah saat bergerak
-          Klien mengatakan nyeri hilang timbul
DO:
-          Ekspresi wajah meringis
-          Skala nyeri 5 (0-10) nyeri sedang
-          Klien tampak mengalami perubahan selera makan
-          Klien tampak mengalami perubahan tekanan darah
-          Klien tampak mengalami perubahan frekuensi jantung

Nyeri
2.
DS: -
DO:
-          Klien mengalami suhu tubuh diatas rentang normal serangan atau konvulsi (kejang)
-          Klien mengalami pertambahan RR/Respiration Rate
-          Klien mengalami Takikardi
-          Kulit klien teraba panas/ hangat
Hipertermia

3.
DS :
-          Klien mengatakan mengalami kejang perut
-          Klien mengatakan merasakan tiba-tiba perut penuh setelah makan
DO:
-          Klien tampak muntah
-          Klien mengatakan anoreksia (kurang nafsu makan)
-          Konjungtiva klien tampak pucat
-          Denyut nadi pasien lemah
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

4.
DS :
-          Klien mengatakan tidak tahu-menahu tentang penyakit yang dialaminya
DO :
-          Klien tampak tidak akurat dalam mengikuti instruksi
-          Klien tampak bingung pada waktu dilakukan pemeriksaan
-          Klien sering melakukan perilaku yang tidak sesuai selama proses pemeriksaan
Defisiensi Pengetahuan


                     B.III.   Diagnosa Keperawatan
Adapun diagnose keperawatan yang sering ada pada klien penderita abses renal adalah sebagai berikut :
1.      Nyeri Akut
Domain 12   : kenyamanan
Kelas 1         : kenyamanan fisik
Definisi        : pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan
yang muncul akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau di gambarkan dalam hal kesrusakan sedemikian rupa (international association for the study of pain). Awitan yang tiba -tiba atau lambat dengan intesitas dari ringan hingga berat, terjadi secara konstan atau berulang tanpa akhir yang dapat di antisipasi atau di prediksi dan berlangsung ,< 6 bulan.
Batasan karakteristik :
-          Perubahan selera makan
-          Perubahan tekanan darah
-          Perubahan frekuensi jantung
-          Perubahan frekuensi pernapasan laporan isyarat
-          Mengepresikan perilaku (mis, gelisah, merengek, menangis, waspada, iritabilitas mendesah)
-          Masker wajah (mis mata kurang bercahaya, tampak kacau, gerakan mata berpencar atau tetap pada satu fokus, meringis
-          Indikasi nyeri yang dapat diamati
-          Melaporkan nyeri secara verbal
Faktoryangberhubungan: Agen cedera biologis
2.      Hipetermia
Domain 11   : keamanan/ perlindungan
Kelas 6         : termoregulasi
Definisi        : peningkatan suhu tubuh diatas kisaran normal
Batasan karakteristik :
-          Kulit kemerahan
-          Peningkatan suhu tubuh di atas kisaran normal
-          Kulit terasa hangat
Faktor yang berhubungan :
-          Anestesia
-          Penurunan perspirasi
-          Dehidrasi
-          Pemajanan lingkungan yang panas
-          Penyakit
-          Pemakaian pakaian yang tidak sesuai dengan suhu lingkungan
-          Peningkatan laju metabolism
-          Medikasi
-          Trauma
-          Aktivitas berlebihan
3.      Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
Domain 2     : nutrisi
Kelas 1         : makan
Batasan karakteristik :
-          Kram abdomen
-          Nyeri abdomen
-          Berat badan 20% atau lebih di bawa berat badan ideal
-          Kurang makan
-          Kurang informasi
-          Penurunan berat badan dengan asupan makanan adekuat
-          Membran mukosa pucat
-          Tonus otot menurun
Faktor yang berhubungan :
-          Faktor biologis
-          Faktor ekonomi
-          Ketidak mampuan untuk mengabsorpsi nutrient
-          Ketidak mampuan untuk mencerna makanan
-          Ketidak mampuan untuk mencerna makanan
-          Ketidak mampuan menelan makanan
-          Faktor psikologis
4.      Defisiensi pengetahuan
Domain 5     : persepsi/kognisi
Kelas 4         : kognisi
Definisi        : ketiadaan atau defisiensi informasi kognitif yang berkaitan
dengan topik tertentu
5.      Batasan karakteristik :
-          Perilaku hiperbola
-          Ketidakakuratan mengikuti perintah
-          Ketidakakuratan melakukan tes
-          Pengungkapan masalah
Faktor yang berhubungan :
-          Keterbatasan kognitif
-          Salah interpretasi informasi
-          Kurang pajanan
-          Kurang minat dalam belajar
-          Kurang dapat mengingat
-          Tidak familier dengan sumber informasi
                     B.IV.   Intervensi dan Evaluasi
Diagnosa Keperawatan
NOC
(Nursing Outcome Clasification)
NIC
(Nursing Intervention Clasification)
Nyeri akut
berhubungan dengan:
Agen injuri (biologi, kimia, fisik, psikologis), kerusakan jaringan
DS:
-          Klien mengatakan nyeri pada punggung bagian bahwa
-          Klien mengatakan nyeri menjalar ke area abdomen bagian bawah
-          Klien mengatakan nyeri seperti ditusuk-tusuk
-          Klien mengatakan nyeri sering timbul pada malam dan pagi hari saat bangun tidur
-          Klien mengatakan nyeri bertambah saat bergerak
-          Klien mengatakan nyeri hilang timbul
DO:
-          Ekspresi wajah meringis
-          Skala nyeri 5 (0-10) nyeri sedang
-          Klien tampak mengalami perubahan selera makan
-          Klien tampak mengalami perubahan tekanan darah
-          Klien tampak mengalami perubahan frekuensi jantung
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama …x/23 jam Pasien tidak mengalami nyeri, dengan kriteria hasil:
-            Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan tehnik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, mencari bantuan
-            Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri
-            Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi dan tanda nyeri)
-            Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang
-            Tanda vital dalam rentang normal
-            Tidak mengalami gangguan tidur

-          Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi
-            Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
-            Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan dukungan
-            Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan
-            Kurangi faktor presipitasi nyeri
-            Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi
-            Ajarkan tentang teknik non farmakologi: napas dala, relaksasi, distraksi, kompres hangat/ dingin
-            Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri: ……...
-            Tingkatkan istirahat
-            Berikan informasi tentang nyeri seperti penyebab nyeri, berapa lama nyeri akan berkurang dan antisipasi ketidaknyamanan dari prosedur
Monitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian analgesik pertama kali
Hipertermia
berhubungan denganpenyakit/ trauma,peningkatan metabolisme, aktivitas yang berlebihdehidrasi
DS: -
DO:
-          Klien mengalami suhu tubuh diatas rentang normal serangan atau konvulsi (kejang)
-          Klien mengalami pertambahan RR/Respiration Rate
-          Klien mengalami Takikardi
-          Kulit klien teraba panas/ hangat
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama…x/24 jam pasien menunjukkan :
-            Suhu tubuh dalam batas normal dengan kreiteria hasil:Suhu  36 – 37°C
-            Nadi dan RR (Respiration Rate) dalam rentang normal

-            Monitor suhu sesering mungkin
-            Monitor warna dan suhu kulit
-            Monitor tekanan darah, nadi dan RR
-            Monitor penurunan tingkat kesadaran
-            Monitor WBC, Hb, dan Hct
-            Monitor intake dan output
-            Berikan anti piretik:
-          Selimuti pasien
-          Berikan cairan intravena
-          Kompres pasien padalipat paha dan aksila
-          Tingkatkan sirkulasi udara
-          Tingkatkan intake cairan dan nutrisi
-          Monitor TD, nadi, suhu, dan RR
-          Catat adanya fluktuasi tekanan darah
Monitor hidrasi seperti turgor kulit, kelembaban membran mukosa
Ketidakseimbangan nutrisi kurangdari kebutuhan tubuh
Berhubungan dengan :
Ketidakmampuan untuk memasukkan atau mencerna nutrisi oleh karena faktor biologis, psikologis atau ekonomi.
DS :
-          Klien mengatakan mengalami kejang perut
-          Klien mengatakan merasakan tiba-tiba perut penuh setelah makan
DO:
-          Klien tampak muntah
-          Klien mengatakan anoreksia (kurang nafsu makan)
-          Konjungtiva klien tampak pucat
Denyut nadi pasien lemah
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama… x/24 jam nutrisi kurang teratasi dengan indicator:Albumin serum
Pre albumin serum
Hematokrit
Hemoglobin
Total iron binding capacity
Jumlah limfosit
-          Kaji adanya alergi makanan
-          Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien
-          Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk mencegah konstipasi
-          Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan makanan harian
-          Monitor adanya penurunan BB dan gula darah
-          Monitor lingkungan selama makan
-          Jadwalkan pengobatan  dan tindakan tidak selama jam makan
-          Monitor turgor kulit
-          Monitor kekeringan, rambut kusam, total protein, Hb
-          Monitor mual dan muntah
-          Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan jaringan konjungtiva
-          Monitor intake nuntrisi
-          Informasikan pada klien dan keluarga tentang manfaat nutrisi
-          Kolaborasi dengan dokter tentang kebutuhan suplemen makanan seperti NGT/ TPN sehingga intake cairan yang adekuat dapat dipertahankan
-          Atur posisi semi fowler atau fowler tinggi selama makan
Kurang Pengetahuan
Berhubungan dengan : keterbatasan kognitif, interpretasi terhadap informasi yang salah, kurangnya keinginan untuk mencari informasi, tidak mengetahui sumber-sumber informasi.
DS :
-          Klien mengatakan tidak tahu-menahu tentang penyakit yang dialaminya
DO :
-          Klien tampak tidak akurat dalam mengikuti instruksi
-          Klien tampak bingung pada waktu dilakukan pemeriksaan
-          Klien sering melakukan perilaku yang tidak sesuai selama proses pemeriksaan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama …. x/24 jam pasien menunjukkan pengetahuan tentang proses penyakit dengan kriteria hasil:
-            Pasien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang penyakit, kondisi, prognosis dan program pengobata
-            Pasien dan keluarga mampu melaksanakan prosedur yang dijelaskan secara benar
-            Pasien dan keluarga mampu menjelaskan kembali apa yang dijelaskan perawat/tim kesehatan lainnya
-            Kaji tingkat pengetahuan pasien dan keluarga
-            Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan bagaimana hal ini berhubungan dengan anatomi dan fisiologi, dengan cara yang tepat.
-            Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul pada penyakit, dengan cara yang tepat
-            Gambarkan proses penyakit, dengan cara yang tepat
-            Identifikasi kemungkinan penyebab, dengan cara yang tepat
-            Sediakan informasi pada pasien tentang kondisi, dengan cara yang tepat
-            Sediakan bagi keluarga informasi tentang kemajuan pasien dengancara yang tepat
-            Diskusikan pilihan terapi atau penanganan
-            Dukung pasien untuk mengeksplorasi atau mendapatkan second opinion dengan cara yang tepat atau diindikasikan
-            Eksplorasi kemungkinan sumber atau dukungan, dengan cara yang tepat




BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
     A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas, Tim Penulis dapat menarik beberapa kesimpulan bahwa :
1.      Abses Renal merupakan suatu penyakit autoimun kronis dengan gejala nyeri, kekakuan, gangguan pergerakan, erosi sendi dan berbagai gejala inflamasi lainnya
2.      Suatu infeksi bakteri bisa menyebabkan abses melalui beberapa cara
3.      Adapun berbagai tanda dan gejala dari abses renal adalah demam, menggigil, nyeri di punggung sebelah bawah, nyeri tekan, nyeri perut, nyeri ketika berkemih, air kemih mengandung darah (kadang-kadang)
4.      Pemeriksaan diagnostik pada klien penderita abses renal dapat dilakukan melalui :rontgen, USG, CT scan, dan MRI. Sedangkan Pemeriksaan laboratoriumnya dapat dilakukan dengan pemeriksaan urine untuk mendeteksi apakah ada kandungan darah pada urine
5.      Asuhan keperawatan yang dilakukan pada klien penderita abses renal dilakukan mulai dari pengakajian, analisis data, diagnosa keperawatan, serta intervensi dan evaluasi
      B. Saran
Melalui kesimpulan diatas, adapun saran yang diajukkan oleh Tim Penulis adalah :
1.      Mahasiswa dapat menginterpretasikan dengan baik dalam melakukan tindakan keperawatan dalam praktik, khususnya pada pasien yang mengalami gangguan Abses Renal

2 komentar:

  1. terimakasih banyak infonya, sangat menarik sekali dan bermanfaat

    http://landongobatherbal.com/obat-herbal-infeksi-ginjal/

    BalasHapus
  2. wah, ini nih materi yang saya cari-cari alhamdulilah sangat bermanfaat sekali gan

    http://obatnyapenyakit.com/obat-alami-penyakit-abses-ginjal/

    BalasHapus