Kegemukan atau obesitas
adalah suatu kondisi medis berupa
kelebihan lemak tubuh yang
terakumulasi sedemikian rupa sehingga menimbulkan dampak merugikan bagi
kesehatan, yang kemudian menurunkan harapan hidup
dan/atau meningkatkan masalah kesehatan. Seseorang dianggap menderita kegemukan
(obese) bila indeks massa tubuh (IMT), yaitu ukuran yang
diperoleh dari hasil pembagian berat badan dalam kilogram
dengan kuadrat tinggi badan dalam meter, lebih dari 30 kg/m2 .
Kegemukan adalah penyebab
kematian yang dapat dicegah paling utama di dunia, dengan prevalensi pada orang
dewasa dan anak yang semakin
meningkat, sehingga pihak berwenang menganggap kegemukan sebagai salah satu
masalah kesehatan masyarakat paling serius pada
abad 21. Kegemukan
umumnya merupakan stigma di dunia modern
(khususnya di Dunia barat), meskipun pada suatu waktu dalam
sejarah, kegemukan secara luas dianggap sebagai simbol kekayaan dan kesuburan,
dan masih dianggap demikian di beberapa bagian di dunia hingga sekarang.
10 PENYAKIT YANG KARENA OBESITAS
Dr
Ramen Goel, kepala divisi operasi bariatrik dari Nova Specialty Surgery, Tardeo
Mumbai, India pun memaparkan 10 penyakit yang berawal dari obesitas dan
seharusnya membuat banyak orang berpikir ribuan kali jika ingin seenaknya makan
atau malas-malasan yang menyebabkan obesitas seperti dilansir Timesofindia,
Senin (29/7/2013) berikut ini:
1. Diabetes tipe 2
Obesitas
adalah salah satu penyebab utama diabetes tipe 2. Berbagai studi telah
menunjukkan bahwa semakin tinggi berat badan seseorang maka risikonya terserang
diabetes juga meningkat.
Padahal
penyakit diabetes yang tidak terkontrol sendiri dapat menyebabkan komplikasi
serius seperti tekanan darah tinggi, serangan jantung, stroke otak, kebutaan,
gagal ginjal, serta kerusakan saraf berikut amputasi organ tubuh tertentu.
2. Serangan jantung
Obesitas
dan kelebihan berat badan kerapkali dikaitkan dengan sejumlah faktor yang dapat
meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular (serangan jantung) seseorang.
Abdominal obesity atau lemak perut juga dikatakan sebagai salah satu faktor
risiko utama penyebab penyakit jantung.
3. Tekanan darah tinggi
Penambahan
berat badan dan hipertensi dikatakan dapat meningkatkan risiko tekanan darah
tinggi. Itulah mengapa upaya pengurangan berat badan terbukti dapat menormalkan
tekanan darah seseorang. Tak heran juga jika para dokter merekomendasikan para
penderita hipertensi untuk rutin berolahraga dan mempertahankan berat badan
idealnya.
4. Obstructive sleep apnea
Orang
yang mengalami obesitas dipastikan juga menderita obstructive sleep apnea
dimana seseorang tak bisa tidur dengan nyenyak dan mendengkur sekaligus tetap
merasa ngantuk di siang hari. Ini sebenarnya adalah gangguan pernapasan di mana
pernapasan seseorang berhenti sebentar-sebentar saat tiduR Gangguan
tidur ini diketahui juga dapat berujung pada tekanan darah tinggi dan gagal
jantung.
5. Encok
Seseorang yang mengalami obesitas berpeluang empat kali lebih besar untuk terserang encok. Pasalnya penderita encok mengalami peningkatan kadar asam urat yang menyebabkan sendi meradang, memerah dan nyeri. Tapi dengan penurunan berat badan, kadar asam urat dalam darah bisa menurun.
Seseorang yang mengalami obesitas berpeluang empat kali lebih besar untuk terserang encok. Pasalnya penderita encok mengalami peningkatan kadar asam urat yang menyebabkan sendi meradang, memerah dan nyeri. Tapi dengan penurunan berat badan, kadar asam urat dalam darah bisa menurun.
6. Kolesterol tinggi
Salah satu risiko utama dari
kondisi kelebihan berat badan adalah tingginya kadar kolesterol karena obesitas
meningkatkan kadar trigliserida dan kolesterol 'jahat' (LDL) dalam tubuh.
Sebaliknya, kadar kolesterol 'baik' (HDL) dalam tubuh penderita obesitas
terhitung lebih rendah dari orang normal.
Padahal tingginya kadar LDL dan
rendahnya HDL adalah penyebab utama atherosclerosis yang mengakibatkan
penyempitan pembuluh darah dan berujung pada serangan jantung.
7. GERD
Riset terbaru menunjukkan bahwa
obesitas meningkatkan jumlah penderita asam refluks, karena lemak perut
memberikan tekanan tertentu pada cincin otot di bagian bawah esofagus alias
kerongkongan yang biasanya bertugas mencegah kembalinya asam perut ke
kerongkongan. Kondisi ini dapat menyebabkan heartburn.
8. Osteoarthritis
Kelebihan berat badan tentu saja memberikan tekanan ekstra pada sendi-sendi tubuh misalnya lutut, dan konsekuensinya pastilah risiko osteoarthritis hingga kerusakan sendi.
Kelebihan berat badan tentu saja memberikan tekanan ekstra pada sendi-sendi tubuh misalnya lutut, dan konsekuensinya pastilah risiko osteoarthritis hingga kerusakan sendi.
9. Kanker
Berbagai riset menunjukkan bahwa obesitas memainkan peran penting dalam pembentukan sel-sel kanker dan risiko kanker seumur hidup lebih banyak membayangi orang-orang yang obesitas ketimbang yang berat badannya normal. Penderita obesitas juga berpeluang lebih tinggi terserang kanker usus, payudara dan kerongkongan.
Berbagai riset menunjukkan bahwa obesitas memainkan peran penting dalam pembentukan sel-sel kanker dan risiko kanker seumur hidup lebih banyak membayangi orang-orang yang obesitas ketimbang yang berat badannya normal. Penderita obesitas juga berpeluang lebih tinggi terserang kanker usus, payudara dan kerongkongan.
10. Gagal jantung
Para pakar dari penjuru dunia telah
membuktikan peningkatan indeks massa tubuh atau BMI berkaitan dengan tingginya
risiko gagal jantung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar